Rancangan wadah yang semakin ringan merupakan landasan bagi industri kaca, yang berkomitmen untuk secara radikal membatasi konsumsi dan pemborosan energi serta bahan mentah.
Teknologi produksi baru mendukung dinamika ini; secara khusus, transisi dari proses peniupan tradisional ke proses tekan-dan-tiup leher sempit (ekstensi NNPB) dijamin realisasinya wadah kaca lebih ringan, tapi sama kuatnya.
Solusi ini sekarang melibatkan industri kaca di Asia Tenggara, yang telah mencapai, meskipun dengan sedikit penundaan, tingkat perkembangan yang memikat pasar dunia.
Teknologi tekan-dan-tiup leher sempit
NNPB adalah proses revolusioner yang memungkinkan mengurangi berat kontainer hingga 33%, juga dengan mengontrol distribusi kaca, tanpa menimbulkan efek negatif pada performa produk.
Beberapa produsen gelas berlubang Oleh karena itu, Asia Tenggara mulai mengadopsi teknologi ini untuk mengurangi konsumsi gelas cair per botol dan memperkuat ketahanan wadah terhadap tekanan pada saluran pengisian.
Proses NNPB juga mendorong penurunan yang signifikan dalam biaya logistik dan menyalakan apiminat konsumen, terutama memperhatikan keberlanjutan produk.
Sekilas tentang Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah wilayah yang sangat beragam, yang mencakup sebelas negara (Brunei, Kamboja, Filipina, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam), dengan total populasi sekitar 680 juta jiwa. Ini adalah kawasan yang sangat dinamis, dengan sektor manufaktur yang siap menaklukkan bagian penting pasar Asia dan internasional. Secara terperinci, Thailand, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Vietnam memaksakan diri di daerah sebagai produsen kaca kontainer terkemuka. Dikenal secara internasional sebagai ASEAN 5, kelompok ini memang mewakili sekitar 90% dari total produksi kaca kontainer di Asia Tenggara.
Sinyal ekonomi yang menjanjikan
Masa kemakmuran industri kaca di kawasan ini dihubungkan dan dipromosikan olehpertumbuhan ekonomi yang mengesankan di Asia Tenggara. Untuk PDB riil kelompok ASEAN 5, pada tahun 2022 justru +5,3% di Indonesia, +8,7% di Malaysia, +7,6% di Filipina, +2,6% di Thailand, dan +8,0% di Vietnam.
Oleh karena itu, hasil ini menyoroti industri yang memasuki pasar internasional, meskipun dengan penundaan beberapa dekade, melalui a proposal produksi yang dinamis, semakin memperhatikan keberlanjutan dan kemajuan teknologi.
Sumber: Glass Machinery Plants & Accessories