Dalam waktu dekat, rumah kita tidak akan dilengkapi dengan jendela sederhana, melainkan dengan jendela Jendela fotovoltaik, sangat transparan dan mampu menyerap energi, mengubahnya menjadi arus listrik.
Perspektif ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Ecole Polytechnique Fédéral of Lausanne, bekerja sama dengan Tokyo Institute of Technology, yang hasilnya dipublikasikan di jurnal Ulasan Fisik Diterapkan.
Gelas telurit
Il kaca merupakan padatan amorf, artinya tidak memiliki kisi kristal, karena molekul penyusunnya tidak tersusun secara teratur. Kaca umumnya terbuat dari polimer silikon dioksida (SiO2), tetapi juga dapat terdiri dari jenis oksida lain telurium dioksida (TeO2).
Dan justru gelas telurit, yang sebagian besar terbuat dari oksida yang disebutkan di atas, itulah yang menarik perhatian para peneliti Swiss.
Bagaimana pendekatan Anda terhadap produksi jendela fotovoltaik?
Ketika terkena cahaya berdenyut dari laser femtosecond, kaca telurit mengubah sebagian struktur molekulnya, berpindah dari struktur yang tidak teratur ke serangkaian pola "fotokonduktif". Suatu perubahan yang mempengaruhi sifat optik material. Secara terperinci, energi sinar laser menentukan pembentukan nanokristal telurium, bergantian dengan molekul telurium dioksida, yang memungkinkan aliran arus listrik.
Penemuan ini tampaknya menyadari potensi jendela fotovoltaik, sebagaimana para peneliti telah memverifikasi kemungkinannya mengukir pola tahan lama pada permukaan kaca telurit. Suatu operasi yang memungkinkan Anda menghasilkan arus listrik, berkat paparan telurium (semikonduktor) pada panjang gelombang yang berbeda (dari ultraviolet hingga spektrum tampak).
Inovasi sesungguhnya dibandingkan panel diwakili oleh transparansi dari materi. Meskipun ini hanya penelitian tahap pertama, prospek jendela fotovoltaik transparan menarik perhatian para arsitek dan pembangun serta pelanggan yang lebih peka terhadap isu keberlanjutan dan penghematan energi.
Sumber: republik.it